Hukum
Masyarakat
Hukum
yang tak mempunyai nomor Undang-undang, tapi berlaku dimasyarakat. Indonesia
terkenal dengan masyarakatnya yang identik dengan kegotong-royongan, ketamah-ramahan,
dan kesopanannya (tapi sekarang??? tercampur budaya-budaya luar yang
mementingkan individualisme). Itu terjadi hanya dikota-kota besar di Indonesia.
Tapi di pedesaan dan pelosok terpencil Hukum Masyarakat terasa sangat kental.
Hukum ini, terkenal kejam. Bahkan lebih kejam dari pada Hukum Pidana. Hukum Masyarakat
tak menggenal batasan waktu. Artinya berlaku seumur hidup. Tetangga saya, sebut
saja “Bapak Prapto” dia seorang tukang sayur yang mempunyai seorang istri dan 2
anak. Dia dimasyarakat bertahun-tahun terkenal dengan istilah “panjang tangan”,
awalnya masyarakat desa saya tak terlalu memikirkan atau lebih kepada
kehati-hatian setiap masyarakat. Tapi lama kelamaan menjadi-jadi bahkan yang
menjadi korban tidak hanya masyarakat desa saya bahkan masyarakat desa lain.
Pada suatu malam terbongkarlah kasusnya tertangkap basah melakukan aksinya. “saya
lupa dulu dia mengambil apa, saya tidak tahu karena waktu itu usia saya 9 tahun
dan terjadi sekitar 8 tahun yang lalu”. Kembali ke pokok gagasan hheheheh..
masyarakat desa saya pun geram dan menghakimi sii “pak prapto” dipukullah oleh
beberapa bapak dan pemuda desa saya, tak cukup disitu, dia pun diusir dari
rumah yang bukan miliknya alias milik orang lain. Dia Cuma disuruh nempati
rumah itu. Istri dan kedua anaknya yang tak terlibat aksinya dan tak berdosa
pun terkena imbas dari “Hukum Masyarakat” rumah itu dilempari batu-batu,
memaksa mereka lekas keluar dari rumah itu. Tragisnya pekerjaan istrinya adalah
seorang guru, anaknya yang pertama waktu itu masih kuliah dan anak yang kedua
sekolah dipesantren. Anaknya 2 atau 3 aku lupa..hehehhe sekarang rumah itu
kosong, hihihi serem dech.. emmm dan sekarang mereka tinggal dimana saya kurang
tahu, tapi kadang saya juga sering ketemu istri pak prapto dan anaknya yang
namanya “Jujur” lumayan maniss..hlloo..hahhhahha.. iyaa.. intinya Hukum Masyarakat
bisa mengenai keluarga yang bersangkutan walaupun yang bersangkutan tersebut
tak terlibat. Kakak kelas saya dan masih tetangga saya, sekitar 3 tahun yang
lalu dia hanya tinggal berdua di rumahnya bersama kakak perempuannya namanya
“disensor iyya..” ngak enak kalau disebutin “perkewoh”. Kedua orang tuanya dan
kedua kakak-kakaknya yang lain merantau, nacch kakak beradik perempuan yang
istilah jawanya “perawan” sering diapeli cowoknya siang hari maupun malam hari.
Nacch aku dulu sering kerumahnya “maen” eeeeeh.. aku yang tak tahu apa-apa dan
aku ngak ngerti apa-apa ikut kena Hukum Masyarakat jadi santapan hangat dechh..
masuk kemulut bapak-bapak dan ibu-ibu yang suka ngrumpii . teman dari cowoknya
kakak kelasku itu ada yang naksir sama aku nacch.. bodohnya aku, aku nerima cowok
itu dan sering ketemu lah kita dirumah kakak kelasku. padahal aku Cuma jadi
obat nyamuk, Image buruk pun berdatangan dan aku dilarang maen kerumah kakak
kelasku itu. Dan cowok yang naksir aku itu orangnya ngak banget, lebay, alay,
sok, dan katrok “bener serius.. iya itu memang fakta” tapi dia baik sichh sama
aku, hhehehe Tapi Alhamdullilah aku bisa jaga diri beberapa bulan kemudian aku
putus dengan dia karena sebenarnya udah ngak ada hal yang cocok namanya juga
cinta monyet kelas 2 smp dan 3 smp khahah.. aku tak menyesali hal itu percuma
menyesali masa lalu gak akan ada ujungnya yang ada dipikiranku saat itu. “Gimana
caranya aku bisa mengambil hikmah dan belajar dari kesalahan itu” bahwa “jika
kita dekat dengan bau busuk kitapun akan berbau busuk dan “aku juga berfikir
bagaimana aku bangkit dan berusaha menggubah image negative yang beredar dimasyarakat. ngak Cuma sampai
disitu saja…. Sekitar 1,5 tahun yang lalu tepatnya pertengahan mei 2011 aku
menghadapi masalah yang menurut aku itu hal besar.. tepat pada hari minggu
masalah keluarga yang membuat aku melakukan hal yang menurut orang lain itu bodoh dan konyol yaitu “bunuh diri” sebabnya aku melakukan hal itu karena Ibu
ku mengatakan hal kasar yang menurut aku itu tak
pantas keluar dari mulut seorang ibu kepadanya anaknya. Buat orang lain
itu hal yang sepele tapi buatku itu hal besar, Mulut adalah hal yang
vital yang dapat merubah apapun dengan apa yang dikeluarkannya.
Masyarakat sekitar banyak yang ngira aku nglakuin hal itu karena aku
hamil, diputusin pacar, ada juga yang bilang aku minum baygon
padahal aku minumnya superpell hloo.. apapun yang mereka
katakan dan perbincangkan aku ngak perduli, yang terpenting yang ada dipikiranku
kedua
orangtua ku
percaya bahwa aku nglakuin hal itu bukan dasar siapa-siapa tapi atas
dasar pemberontakan seorang anak yang tak bisa melawan seorang ibu yang telah
membuat sebuah luka. Jika saat itu aku melawan dengan kata-kata atau
tindakan aku akan menyakiti Ibuku sendiri jadi aku lebih baik diam dan menyakiti diriku sendiri.
Seiring berjalannya waktu dan perjuanganku untuk tetap tersenyum dan menatap
ramah tetangga-tetanggaku yang dibelakangku menjadikan aku bahan perbincangan
hangat. Alhasil aku terkenal dimana-mana dan semua penasaran dengan siapa
diriku.hohooho Alhamdulllilah sekarang semua terbuka dengan aku, mereka berani
menanyakan langsung keadaanku tentang apa yang terjadi, dan aku tidak tersinggung
dengan keadaan ini. Walau sebagian orang memandang durhaka melakukan hal yang terlarang dan dikutuk Allah.
Aku yakin Allah maha tahu dengan apa yang terjadi kepadaku bahkan Allah pasti
memahami dengan semua yang telah terjadi dan soal azabnya dan tanggung jawabku,
Kuserahkan kepada Allah. Aku tahu diumurku yang ke 16 itu dosa besar. Hikmah dibalik itu
sangatlah besar sekali. Keluargaku sekarang hidup damai, tentram dan nyaman.
Aku juga jadi tambah dewasa, ibuku juga sudah lebih hati-hati dengan
perkataannya. Sekarang yang bisa ku lakukan meminta maaf kepada Allah S.W.T
dengan apa yang telah aku lakukan dan berterima kasih tak lupa berusaha beribadah
kepada-Nya.
“Kita hidup dimasyarakat sudah pasti kita akan
dinilai masyarakat, Jika tidak ingin dinilai, jangan hidup ditengah-tengah
masyarakat”
“Hukum masyarakat itu sangatlah kejam, tapi jika
kita di posisi yang benar
dan terkena Hukum Masyarakat berusahalah membuktikan bahwa itu salah!!!”
“Caranya jujur, lakukan semua dengan apa adanya tak
lupa hadapi dengan senyuman, pikiran yang positif, hati yang tenang, dan berdo’a”
InsyaAllah semua akan terasa baik-baik saja. Sekian
Oleh Windu86 23-09-2012, 19.19 WIB